Minggu, 16 November 2014

Download makalah kelautan




Asalamu Alaikum Wr. Wb.
sebagai postingan pertama dari blog saya. kepada teman2 saya ingin berbagi contoh makalah sederhana. tidak usah panjang lebar langsung aja....
 
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan keagungannya telah memberkahi dengan segala rahmat yang tiada batasnya hingga penulisan makalah ini mampu diselesaikan dengan judul “PENGELOLAAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG”

Penulis tak lupa menghaturkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu menyelesaikan penulisan makalah ini. Semoga di berikan belasan yang setimpal dari Allah SWT.

 Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari apa yang diharapkan. Oleh sebab itu, penulis tak lupa meminta kritik dan saran yang membangun terhadap makalah ini agar bisa dijadikan penulis sebagai pedoman dalam penulisan makalah berikutnya.

Semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai tambahan informasi bagi teman-teman yang ingin mengenal dan mengetahui pengelolaan wilayah pesisir terpadu

Amin.



Lamaninggara, 9 Nov. 2014



Penulis








































D  A  F  T  A  R    I  S  I
HALAMAN SAMPUL.....................................................................................................            -     KATA PENGANTAR.................................................................................................................           ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................          iii
BAB    I           PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah...........................................................................................           1
B.     Rumusan Masalah...................................................................................................          1
C.    Tujuan Penulisan......................................................................................................          1

BAB    II         PEMBAHASAN
A.    Pengertian Terumbu Karang.....................................................................................           2
B.    Pengelolaan Terumbu Karang..................................................................................           3


BAB    III        PENUTUP
A.    Kesimpulan..............................................................................................................           5
B.     Saran.......................................................................................................................           5

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................           6


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang

Sebagai negara kepulauan terbesar dan secara geografis terletak di antara Samudera Pasifik dan  Samudera  Hindia,  keanekaragaman hayati  laut  Indonesia  tak  tehitung  jumlahnya.  Terumbu karang  Indonesia  sangat  beraneka  ragam  dan  memegang  peranan  yang  sangat penting  dalam menjaga  keseimbangan  lingkungan  dan  menyumbangkan  stabilitas  fisik  pada  garis  pantai tetangga  sekitarnya.  Oleh karena  itu  harus  dilindungi  dan  dikembangkan  secara  terus  menerus baik untuk kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang. Terumbu  karang  sangat  mudah  terpengaruh  oleh  kondisi  lingkungan  sekitarnya  baik  secara fisik juga biologis.
Peningkatan kegiatan manusia sepanjang garis pantai semakin memperparah kondisi terumbu karang.Oleh karena itu merupakan kebutuhan mendesak untuk menerapkan konservasi dan rencana-rencana pengelolaan yang baik untuk melindungi terumbu karang dari kerusakan yang semakin parah. Langkah dan kebijakan yang perlu dilakukan untuk mengurangi ancaman terhadap terumbu karang  di  Indonesia  adalah  dengan  meningkatkan  kesadaran  masyarakat  terhadap perlunya menjaga kelestarian terumbu karang dan  meningkatkan  keterlibatan semua pihak dalam menjaga kelestarian terumbu karang di Indonesia

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan terumbu karang?
2.      Apa upaya pemerintah untuk mengelolah ekosistem terumbu karang?

C.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian terumbu karang?
2.      Untuk mengetahui upaya pemerintah dalam mengelolah ekosistem terumbu karang









BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian Terumbu Karang

Terumbu Karang. Apa yang ada dibenak kalian setelah mendengar kata “Terumbu Karang” ? Pasti sudah berbau dengan laut, atau kelautan. Terumbu Karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul, Morfologi dan Fisiologi.
Proses fotosintesis oleh alga menyebabkan bertambahnya produksi kalsium karbonat dengan menghilangkan karbon dioksida dan merangsang reaksi kimia sebagai berikut:
Ca(HCO3) CaCO3 + H2CO3 H2O + CO2
Fotosintesis oleh algae yang bersimbiosis membuat karang pembentuk terumbu menghasilkan deposit cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat, kira-kira 10 kali lebih cepat daripada karang yang tidak membentuk terumbu (ahermatipik) dan tidak bersimbiose dengan zooxanthellae.
Terumbu karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut, disamping hutan bakau atau hutan mangrove dan padang lamun. Terumbu karang dan segala kehidupan yang ada didalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya. Diperkirakan luas terumbu karang yang terdapat di perairan Indonesia adalah lebih dari 60.000 km2, yang tersebar luas dari perairan Kawasan Barat Indonesia sampai Kawasan Timur Indonesia. Contohnya adalah ekosistem terumbu karang di perairan Maluku dan Nusa Tenggara.
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, terdiri dari lebih 17.000 buah pulau besar dan kecil, dengan panjang garis pantai mencapai hampir 81.000 km yang dilindungi oleh ekosistem terumbu karang, ekosistem padang lamun dan ekosistem mangrove. Indonesia merupakan salah satu Negara terpenting di dunia sebagai penyimpan keanekaragaman hayati laut tertinggi.
Di Indonesia terdapat 2,500 spesies of molluska, 2,000 spesies krustasea, 6 spesies penyu laut, 30 mamalia laut, dan lebih dari 2,500 spesies ikan laut.  Luas ekosistem terumbu karang Indonesia diperkirakan mencapai 75.000 km2 yaitu sekitar 12 sampai 15 persen dari luas terumbu karang dunia. Dengan ditemukannya 362 spesies scleractinia (karang batu) yang termasuk dalam 76 genera, Indonesia merupakan episenter dari sebaran karang batu dunia.
Indonesia merupakan tempat bagi sekitar 1/8 dari terumbu karang Dunia dan merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman biota perairan dibanding dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Bentangan terumbu karang yang terbesar dan terkaya dalam hal jumlah spesies karang, ikan, dan moluska terdapat pada regional Indo-Pasifik yang terbentang mulai dari Indonesia sampai ke Polinesia dan Australia lalu ke bagian barat yaitu Samudera Pasifik sampai Afrika Timur.

B.     Pengelolaan Terumbu Karang

Pemerintah menyadari perlu adanya tindakan segera dalam menyelamatkan terumbu karang Indonesia dari kepunahan dengan melaksanakan Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang atau Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap). Program ini melibatkan seluruh instansi yang terkait dalam pengelolaan terumbu karang, seperti pemerintah daerah, perikanan, pariwisata, dan lingkungan hidup, Program Coremap terdiri dari 5 komponen penting yaitu :
1.      Program berbasis masyarakat.
2.      Program penguatan kelembagaan.
3.      Program monitoring, kontrol dan pengawasan.
4.      Program penyadaran masyarakat.
5.      Program dukungan ilmiah.
6.      Program dirumuskan melalui kampanye “Selamatkan Terumbu Karang, SeKarang” atau “Kampanye SeKarang” yang dicanangkan langsung oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada tanggal 21 Pebruari 2000.

Indonesia bersama lima negara di Indo-Pasifik, yaitu Filipina, Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon, sepakat untuk serius mengupayakan pelindungan terhadap wilayah pesisir dan ekosistem terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang (coral triangle) di dunia. 6 negara yang merupakan anggota Coral Triangle Initiative for Coral Reef, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) ini mencanangkan 9 Juni sebagai Hari Terumbu Karang (Coral Triangle Day) atau CT Day dan akan diperingati setiap tahunnya. Penetapan ini dilakukan setelah seluruh negara anggota CTI-CFF memperingati Hari Kelautan Sedunia pada 8 Juni 2012 lalu.
Coral Triangle Initiative for Coral Reef, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) sendiri merupakan panggung keilmuan dunia yang dihadiri lebih dari 150  ilmuwan, praktisi dan pemerintah dari negara anggota dan terdapat sekitar 170 naskah akademik yang disampaikan dalam berbagai sesi.
            Indonesia menghimbau sekaligus mengajak dunia internasional untuk memberikan perhatian secara serius dan nyata dalam menyelamatkan terumbu karang serta sumber daya perikanan yang berada di wilayah Segitiga Karang. Seperti diketahui bahwa kawasan segitiga terumbu karang (coral triangle) merupakan wilayah lautan dikenal kaya akan biodiversitas biologi serta besarnya potensi kekayaan hayati laut. Hal ini disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo dalam forum internasional tersebut. Sharif menyampaikan kesiapan dan komitmennya Indonesia terhadap program-program  Coral Triangle Initiative-Coral Reefs, Fisheries and Food Security  (CTI-CFF) dengan menjadikannya sebagai kerangka kerja pelaksanaan dari konsep ekonomi biru (blue economy). 

Konsep ekonomi biru (blue economy) fokus pada sektor kelautan dan perairan dengan menekankan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan daya dukung lingkungan sehingga dapat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat luas. Di sisi lain lanjutnya, ekosistem kelautan yang sehat dapat menunjang hajat hidup masyarakat, serta pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Penerapan konsep ekonomi di sektor kelautan dan perikanan diharapkan dapat mendorong pembangunan ekonomi yang lebih seimbang antara pemanfaatan sumber daya dan upaya melindungi lingkungan. Hal ini karena akan lebih banyak aktivitas ekonomi yang berkembang di sektor kelautan dan perikanan. Dengan konsep itu pula diharapkan terjadi perubahan orientasi kebijakan dan keseimbangan antara pembangunan berbasis daratan dan kelautan.

























BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan

Terumbu Karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan secara asal-usul, Morfologi dan Fisiologi

Dalam pengelolaan ekosistem terumbu karang pemerintah melaksanakan program Coremap.Program Coremap terdiri dari 5 komponen penting yaitu :
1.      Program berbasis masyarakat.
2.      Program penguatan kelembagaan.
3.      Program monitoring, kontrol dan pengawasan.
4.      Program penyadaran masyarakat.
5.      Program dukungan ilmiah.

B.     Saran

Siswa hendaknya mencari informasi lebih lanjut mengenai pengelolaan ekosistem terumbu karang agar bias menambah wawasan dalam hal pengelolaan terumbu karang














Daftar Pustaka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar