Asalamu Alaikum Wr. Wb.
sebagai postingan pertama dari blog saya. kepada teman2 saya ingin berbagi contoh makalah sederhana. tidak usah panjang lebar langsung aja....
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat
Allah SWT yang dengan keagungannya telah memberkahi dengan segala rahmat yang
tiada batasnya hingga penulisan makalah ini mampu diselesaikan dengan judul “PENGELOLAAN
EKOSISTEM TERUMBU KARANG”
Penulis tak lupa menghaturkan banyak
terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu menyelesaikan penulisan
makalah ini. Semoga di berikan belasan yang setimpal dari Allah SWT. 
 Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari apa yang diharapkan. Oleh sebab itu, penulis tak lupa meminta kritik dan
saran yang membangun terhadap makalah ini agar bisa dijadikan penulis sebagai
pedoman dalam penulisan makalah berikutnya.
Semoga makalah ini dapat dijadikan
sebagai tambahan informasi bagi teman-teman yang ingin mengenal dan mengetahui
pengelolaan wilayah pesisir terpadu
Amin. 
Lamaninggara, 9 Nov. 2014
Penulis
D  A  F  T  A  R    I 
S  I
HALAMAN
SAMPUL.....................................................................................................          
 -     KATA
PENGANTAR................................................................................................................. 
         
ii
DAFTAR
ISI.................................................................................................................... 
        
iii
BAB   
I           PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Masalah...........................................................................................          
1
B.     Rumusan
Masalah................................................................................................... 
         1
C.    Tujuan
Penulisan...................................................................................................... 
         1
BAB    II        
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Terumbu
Karang.....................................................................................          
2
B.    Pengelolaan Terumbu
Karang..................................................................................          
3
BAB   
III        PENUTUP
A.    Kesimpulan..............................................................................................................           5
B.     Saran.......................................................................................................................           5
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................................           6
BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar
Belakang
Sebagai
negara kepulauan terbesar dan secara geografis terletak di antara Samudera
Pasifik dan  Samudera  Hindia,  keanekaragaman hayati 
laut  Indonesia  tak  tehitung  jumlahnya.  Terumbu
karang  Indonesia  sangat  beraneka  ragam  dan 
memegang  peranan  yang  sangat penting  dalam
menjaga  keseimbangan  lingkungan  dan  menyumbangkan 
stabilitas  fisik  pada  garis  pantai tetangga 
sekitarnya.  Oleh karena  itu  harus  dilindungi 
dan  dikembangkan  secara  terus  menerus baik untuk
kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang. Terumbu 
karang  sangat  mudah  terpengaruh  oleh 
kondisi  lingkungan  sekitarnya  baik  secara fisik juga
biologis.
Peningkatan
kegiatan manusia sepanjang garis pantai semakin memperparah kondisi terumbu
karang.Oleh karena itu merupakan kebutuhan mendesak untuk menerapkan konservasi
dan rencana-rencana pengelolaan yang baik untuk melindungi terumbu karang dari
kerusakan yang semakin parah. Langkah dan kebijakan yang perlu dilakukan untuk
mengurangi ancaman terhadap terumbu karang  di  Indonesia 
adalah  dengan  meningkatkan  kesadaran  masyarakat 
terhadap perlunya menjaga kelestarian terumbu karang dan 
meningkatkan  keterlibatan semua pihak dalam menjaga kelestarian terumbu
karang di Indonesia
B.     Rumusan
Masalah
1.     
Apa
yang dimaksud dengan terumbu karang?
2.     
Apa
upaya pemerintah untuk mengelolah ekosistem terumbu karang?
C.     Tujuan
Penulisan
1.     
Untuk
mengetahui pengertian terumbu karang?
2.     
Untuk
mengetahui upaya pemerintah dalam mengelolah ekosistem terumbu karang
BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian
Terumbu Karang
Terumbu Karang. Apa yang ada
dibenak kalian setelah mendengar kata “Terumbu Karang” ? Pasti sudah berbau
dengan laut, atau kelautan. Terumbu Karang adalah sekumpulan hewan karang yang
bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia,
yang keduanya dibedakan secara asal-usul, Morfologi dan Fisiologi.
Proses fotosintesis oleh alga
menyebabkan bertambahnya produksi kalsium karbonat dengan menghilangkan karbon
dioksida dan merangsang reaksi kimia sebagai berikut:
Ca(HCO3) CaCO3
+ H2CO3 H2O + CO2
Fotosintesis oleh algae yang
bersimbiosis membuat karang pembentuk terumbu menghasilkan deposit cangkang
yang terbuat dari kalsium karbonat, kira-kira 10 kali lebih cepat daripada
karang yang tidak membentuk terumbu (ahermatipik)
dan tidak bersimbiose dengan zooxanthellae.
Terumbu karang merupakan salah
satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut, disamping hutan bakau atau
hutan mangrove dan padang lamun. Terumbu karang dan segala kehidupan yang ada
didalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki bangsa Indonesia
yang tak ternilai harganya. Diperkirakan luas terumbu karang yang terdapat di
perairan Indonesia adalah lebih dari 60.000 km2, yang tersebar luas
dari perairan Kawasan Barat Indonesia sampai Kawasan Timur Indonesia. Contohnya
adalah ekosistem terumbu karang di perairan Maluku dan Nusa Tenggara.
Indonesia adalah negara kepulauan
terbesar di dunia, terdiri dari lebih 17.000 buah pulau besar dan kecil, dengan
panjang garis pantai mencapai hampir 81.000 km yang dilindungi oleh ekosistem
terumbu karang, ekosistem padang lamun dan ekosistem mangrove. Indonesia
merupakan salah satu Negara terpenting di dunia sebagai penyimpan
keanekaragaman hayati laut tertinggi.
Di Indonesia terdapat 2,500
spesies of molluska, 2,000 spesies krustasea, 6 spesies penyu laut, 30
mamalia laut, dan lebih dari 2,500 spesies ikan laut.  Luas ekosistem terumbu karang Indonesia
diperkirakan mencapai 75.000 km2 yaitu sekitar 12 sampai 15 persen
dari luas terumbu karang dunia. Dengan ditemukannya 362 spesies scleractinia (karang batu) yang
termasuk dalam 76 genera, Indonesia merupakan episenter dari sebaran karang
batu dunia.
Indonesia merupakan tempat bagi
sekitar 1/8 dari terumbu karang Dunia dan merupakan negara yang kaya akan
keanekaragaman biota perairan dibanding dengan negara-negara Asia Tenggara
lainnya.
Bentangan terumbu karang yang
terbesar dan terkaya dalam hal jumlah spesies karang, ikan, dan moluska
terdapat pada regional Indo-Pasifik yang terbentang mulai dari Indonesia sampai
ke Polinesia dan Australia lalu ke bagian barat yaitu Samudera Pasifik sampai Afrika
Timur.
B.     Pengelolaan
Terumbu Karang
Pemerintah menyadari perlu adanya
tindakan segera dalam menyelamatkan terumbu karang Indonesia dari kepunahan
dengan melaksanakan Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang atau
Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap). Program ini
melibatkan seluruh instansi yang terkait dalam pengelolaan terumbu karang,
seperti pemerintah daerah, perikanan, pariwisata, dan lingkungan hidup, Program
Coremap terdiri dari 5 komponen penting yaitu :
1.     
Program
berbasis masyarakat.
2.     
Program
penguatan kelembagaan.
3.     
Program
monitoring, kontrol dan pengawasan.
4.     
Program
penyadaran masyarakat.
5.     
Program
dukungan ilmiah.
6.     
Program
dirumuskan melalui kampanye “Selamatkan Terumbu Karang, SeKarang” atau
“Kampanye SeKarang” yang dicanangkan langsung oleh Presiden Abdurrahman Wahid
pada tanggal 21 Pebruari 2000.
Indonesia bersama lima negara di
Indo-Pasifik, yaitu Filipina, Malaysia, Timor Leste, Papua Nugini, dan
Kepulauan Solomon, sepakat untuk serius mengupayakan pelindungan terhadap
wilayah pesisir dan ekosistem terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang
(coral triangle) di dunia. 6 negara yang merupakan anggota Coral Triangle Initiative for Coral Reef, Fisheries, and Food Security
(CTI-CFF) ini mencanangkan 9 Juni sebagai Hari Terumbu Karang (Coral Triangle Day) atau CT Day dan akan
diperingati setiap tahunnya. Penetapan ini dilakukan setelah seluruh negara
anggota CTI-CFF memperingati Hari Kelautan Sedunia pada 8 Juni 2012 lalu.
Coral
Triangle Initiative for Coral Reef, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) sendiri
merupakan panggung keilmuan dunia yang dihadiri lebih dari 150  ilmuwan, praktisi dan pemerintah dari negara
anggota dan terdapat sekitar 170 naskah akademik yang disampaikan dalam
berbagai sesi.
            Indonesia
menghimbau sekaligus mengajak dunia internasional untuk memberikan perhatian
secara serius dan nyata dalam menyelamatkan terumbu karang serta sumber daya
perikanan yang berada di wilayah Segitiga Karang. Seperti diketahui bahwa
kawasan segitiga terumbu karang (coral
triangle) merupakan wilayah lautan dikenal kaya akan biodiversitas biologi
serta besarnya potensi kekayaan hayati laut. Hal ini disampaikan Menteri
Kelautan dan Perikanan, Sharif C. Sutardjo dalam forum internasional tersebut.
Sharif menyampaikan kesiapan dan komitmennya Indonesia terhadap
program-program  Coral Triangle Initiative-Coral Reefs, Fisheries and Food Security  (CTI-CFF) dengan menjadikannya sebagai
kerangka kerja pelaksanaan dari konsep ekonomi biru (blue economy).  
Konsep ekonomi biru (blue economy) fokus pada sektor kelautan
dan perairan dengan menekankan keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan daya
dukung lingkungan sehingga dapat berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat
luas. Di sisi lain lanjutnya, ekosistem kelautan yang sehat dapat menunjang
hajat hidup masyarakat, serta pembangunan ekonomi yang berkelanjutan. Penerapan
konsep ekonomi di sektor kelautan dan perikanan diharapkan dapat mendorong
pembangunan ekonomi yang lebih seimbang antara pemanfaatan sumber daya dan upaya
melindungi lingkungan. Hal ini karena akan lebih banyak aktivitas ekonomi yang
berkembang di sektor kelautan dan perikanan. Dengan konsep itu pula diharapkan
terjadi perubahan orientasi kebijakan dan keseimbangan antara pembangunan
berbasis daratan dan kelautan.
BAB III
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Terumbu
Karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan
alga yang disebut zooxanhellae.
Terumbu karang termasuk dalam jenis filum Cnidaria
kelas Anthozoa yang memiliki
tentakel. Kelas Anthozoa tersebut
terdiri dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia
(atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang keduanya dibedakan
secara asal-usul, Morfologi dan Fisiologi
Dalam pengelolaan
ekosistem terumbu karang pemerintah melaksanakan program Coremap.Program
Coremap terdiri dari 5 komponen penting yaitu :
1.     
Program
berbasis masyarakat.
2.     
Program
penguatan kelembagaan.
3.     
Program
monitoring, kontrol dan pengawasan.
4.     
Program
penyadaran masyarakat.
5.     
Program
dukungan ilmiah.
B.     Saran
Siswa
hendaknya mencari informasi lebih lanjut mengenai pengelolaan ekosistem terumbu
karang agar bias menambah wawasan dalam hal pengelolaan terumbu karang
Daftar
Pustaka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar